Dollar Rebound Seiring Tipisnya Volume Perdagangan
Dollar berbalik menguat terhadap pasangan mata uangnya menjelang akhir perdagangan sesi New York seiring volume perdagangan yang tipis. Investor merevisi penilaiannya terhadap sinyal-sinyal perlambatan perekonomian AS sebagai fenomena sementara. Pasangan mata uang EURUSD ditutup melemah di level $1.0922 dan pasangan USDJPY naik untuk pertama kalinya dalam empat sesi di level 119.54 Yen.
Analis Mark McCormick, currency strategist dari Credit Agricole, yang dikutip Wall Street Journal menyatakan Federal Reserve yang menjadi satu-satunya bank sentral yang akan melakukan pengetatan moneter membuat investor terus kembali berinvestasi pada Dollar AS. McCormick menambahkan, perekonomian AS pada kuartal pertama banyak mendapatkan pengaruh cuaca buruk dan aksi mogok kerja di pelabuhan di area West Coast. Cuaca yang lebih baik dan kesepakatan untuk aksi mogok kerja akan memberikan dampak positif pada perekonmian dalam beberapa bulan mendatang. Perekonomian yang kuat diprediksi akan memudahkan langkah Federal Reserve mencanangkan pengetatan moneter yang sekaligus menjadi faktor penguatan Dollar AS.
About author
You might also like
Euro Menuju Penurunan Bulanan Terbesar Dalam 4 Bulan
Euro sedang menuju penurunan bulanan terbesar dalam 4 bulan di tengah spekulasi European Central Bank akan menambah pelonggaran moneter pada pertemuan kebijakan pekan depan. Indeks spot dollar menuju penguatan bulanan
Yunani Buat Zona Eropa Tak Menentu, Batubara Jadi Andalan
Pada sesi perdagangan pasar Asia di hari Kamis (11/ 06/ 2015) pagi ini, gerak harga emas dilaporkan kembali terus melanjutkan gerak penguatan nilai apresiasinya atas mata uang USD. Hal ini
Dollar AS Anjlok Tajam Paska Data Retail Sales
Dollar AS terkoreksi tajam paska rilis data retail sales yang melemah ke -0.6% jauh lebih buruk dibanding estimasi +0.3%. Alhasil pairing EURUSD meroket setelah sempat menyentuh level dibawah 1.0500 sehari
0 Comments
No Comments Yet!
You can be first to comment this post!